Pages

Labels

Senin, 24 September 2012

Surga Di Telapak Kaki IBU....

Berbuat baik kepada ibu bapak sama­-sama ditekankan dalam Islam, namun yang lebih ditekankan lagi ialah berbuat baik kepada ibu karena besarnya jasa dan pengorbanan seorang ibu daripada ayah.
Allah  berfirman:
َٰ Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman [31]: 14)
Dalam ayat ini Allah  menyebutkan tiga jasa ibu: tugas sebagai ibu, mengandung, dan me­ nyapih.
Ayat ini diperkuat oleh hadits berikut:
Dari Abu Hurairah  berkata, “Datang seorang lelaki kepada Rasulullah  seraya berkata, ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak untuk aku berbuat baik kepadanya?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Dia bertanya lagi, ‘Lalu siapa lagi?’ Nabi  menjawab, ‘Ibumu.’ Dia bertanya lagi, ‘Siapa lagi?’ Nabi  menjawab, ‘Ibumu.’ Dia bertanya lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari: 5971 dan Muslim: 2548)
Dalam hadits ini, Nabi  menyebut ibu sebanyak tiga kali, menunjukkan bahwa ibu adalah wanita yang paling berjasa bagi anak. Maka semestinya seorang anak untuk berbuat baik kepadanya lebih dari yang lainnya. Na­mun sangat disayangkan sekali, pada zaman kita sekarang banyak sekali anak­-anak yang tidak berbakti kepada ibunya. Lantas, seperti inikah balasan orang yang telah berjasa besar kepadamu?!
Saudaraku, seorang ibu adalah wanita yang sangat mulia dan pahlawan bagi anak, dia telah melakukan pengorbanan yang luar biasa dan berjasa dengan jasa yang tidak bisa dibayar dengan harta, dialah yang mengandung be­ berapa bulan lamanya dengan penuh kesulitan dan penderitaan, dialah yang melahirkan de­ ngan taruhan nyawa, dialah yang menyusui, merawat, mendidik, mengasihi hingga tumbuh dewasa. Ingatlah bahwa kebaikan apa pun yang telah engkau berikan kepada ibu, maka itu belum sesuai dengan jasa mereka sedikit pun.
Dikisahkan bahwa ada seorang berkata kepada sahabat Abdullah bin Umar, “Saya telah menggendong ibuku di atas punggungku dari Khurasan sampai selesai menunaikan ibadah manasik haji, apakah saya telah membalas budi ibu saya?!” Ibnu Umar, “Tidak seimbang sama sekali meskipun (hanya) dengan sekali penderitaannya saat melahirkan.” Akhirnya, kita berdo’a kepada Allah  agar menjadikan kita semua anak-­anak yang ber­bakti kepada orang tua kita, khususnya kepada ibu kita, baik ketika mereka masih hidup di du­nia atau sudah meninggal dunia.
 “Kekuatan dahsyat itu adlh Manjadda wajadda,brng siapa yg bersunggh” ia akn mendptknnya.Yakinlah jka Allah Kun Fayakun tidak ada yg tdk mungkn..!!!
Sahabat, inilah bukti kesungguhan. Inilah bukti keyakinan. MAN JADDA WA JADA. MAN SHABARA ZAFIRA. Ketika kau bersungguh-sungguh dan bersabar, keberhasilan akan mampu kau raih. Bumbui dengan keyakinan bahwa kau bisa. Ketika kau yakin, maka akan ada kemungkinan untuk berhasil. Tapi, jika kau tak yakin, maka selamanya kau takkan berhasil. Dan, Allahlah sebaik-baik perencana. Di balik segala kesedihan, pastilah akan ada kebahagiaan. Berbaik sangkalah padaNya, maka hatimu akan menjadi tenang. Percayalah..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Total Tayangan Halaman

Blogger news


Yahoo Messenger

About