Pages

Labels

Senin, 05 Januari 2015

♥♥.•*´¨`*•. (`'•.¸Pakai Jilbabnya Mi¸.•'´) .•*´¨`*•.♥♥

Jilbab adalah identitas seorang muslimah, sejak kecil baiknya seorang anak sudah dibiasakan berjilbab, agar ia paham dan tak merasa sungkan untuk menutup auratnya. Tapi bagaimana kalau anak laki-laki?
Aku heran namun juga kagum, awalnya aku pikir ini hanya trik ala anak-anak, namun lama kelamaan aku berpikir anak ini memang beda. Reza, si kecilku ini kerap menangis jika uminya lepas jilbab, meski hanya di kamar atau sekedar tidur malam. Apa yang anda pikirkan tentang ini?
Dulu waktu ia belum bisa mengungkapkan dengan kata-kata, tiap melihat jilbab uminya tergeletak, ia cepat-cepat mengambilnya dan menyerahkan lagi ke uminya. Saat aku pakai lagi dia pun melanjutkan aktivitasnya. Karena  heran dengan sikapnya aku mencoba menguji kepekaannya, saat ia asyik dengan mainannya, aku coba lepas jilbab lagi, hasilnya dia merengek kesal dan menyuruh aku kembali memakai jilbab. Dan kini saat ia mulai bisa satu dua kata, dia akan bilang “Bab…bab” sambil menenteng jilbab uminya.
Sampai sekarang aku belum mengerti darimana dia mendapat “pemahaman” mendalam tentang jilbab. Kalau menilik ke kakakku yang notabene punya anak perempuan, mereka sejak kecil sudah dikenalkan jilbab, sedangkan aku? Aku tak pernah mengenalkan jilbab pada Reza, tapi ia terbiasa melihat uminya mengenakan jilbab. Dan yang mengherankan lagi, usia Reza kini belum genap 2 tahun, aku merasa takjub dan bangga.
Ada hal lucu yang kerap  membuat tertawa hanya karena jilbab, waktu tengah malam, Reza terbangun dan tiba-tiba ia menjerit histeris, tangisnya tak bisa reda dan tahu apa sebabnya, aku pikir ia mencariku karena dalam tangisnya menyabut “Umi..Umi”, maka akupun menggendongnya,namun ia tak mau, ia mengucapkan sesuatu lagi namun tak begitu jelas
“Apa dek?” saat kutanya kenapa, nagisnya malah tambah kencang, suaranya tak bisa dimengerti karena bercampur dengan rengekannya, aku pikir, ah ini anak pasti kebawa mimpi, bangun-bangun kok histeris, padahal uminya ada didekatnya masih saja dicariin. Setelah cukup lama ia menangis, ia pun menunjuk-nunjuk jilbab yang tergantung di dekat kasur, nah… aku baru paham apa maksudnya.
“Oh, umi pakai jilbab?”
Ia pun manggut-manggut, cepat aku ambil dan pakai jilbab, seketika ia terdiam dari tangisnya Setelah itu ia kembali berbaring dan tidur lagi. Oh God, kupikir Reza seperti polisi lalu lintas yang siap menilang kalau pengendara motor tak membawa kelengkapan, layaknya uminya jika tak pakai jilbab langsung kena tangisnya heee.
Cerita lain lagi namun masih soal jilbab, Saat musim kemarau dan udara yang luar biasa panas, niat hati membuka jilbab karena sedang di dalam rumah, yang terjadi si jagoan cilik beraksi, ia ambil jilbab dan berkata
“Bab mi…bab mi” hmm..ketika aku memohon tak memakai karena kepanasan, ia akan cepat-cepat menjerit dan menangis sembari mengulang permintaannya.
Bagiku ini hal yang luar biasa, masih tak habis pikir anak laki-laki yang belum genap dua tahun sudah pintar menjaga uminya agar selalu berjilbab dalam kondisi apapun. Meski menggelikan ini juga sangat mengharukan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Total Tayangan Halaman

Blogger news


Yahoo Messenger

About