Ku coba menerka dari pancaran telaga
bening bola matamu, tak nampak segorespun duka, juga dendam, hanya sinar kasih
sayang
Akankah terpelihara seperti itu…
lalu kutambahi ketaqwaan sebagai bekal pada liku-liku hidupmu yang tak sebentar
Kelak kau kan pandangi warna warni
dunia dengan citamu, namun jangan menghitamkan hatimu karena kilauannya
Kemuliaanmu, keselamatanmu
senantiasa mengalir bersama air mata dan helaan nafas yang bermuara pada lubuk
sanubariku
Jiwa kita pun harus tetap menyatu,
bersama aliran darah yang menyelusup perlahan ke setiap pembuluh dan
mencetuskan denyut cinta
Sadarkan aku, sejatinya…. sosokmu
adalah cermin bagiku…. semoga pantulan diri memberi cahaya bagi jalan terangmu
Sebening hati, seputih kasih,
sehangat mentari, seindah bumi, seharum surgawi, tak dapat dipungkiri, anugrah
yang telah diberi, engkaulah si buah hati
—
“Ya Allah, berilah aku dari sisi-Mu
keturunan yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha mendengar (memperkenankan doa)” (QS. Ali Imran: 38) dakwatuna.com –
Tidak ada komentar:
Posting Komentar