Dari Ummu Salamah RA
berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang Muslim
pun tertimpa suatu musibah, kemudian ia mengucapkan (berdoa), 'Ma amarahullah
inna lillahi wa inna ilaihi rajiun' (apa yang terjadi adalah yang Allah
kehendaki, Sesungguhnya semua dari Allah dan semua akan kembali kepada-Nya). Ya
Allah berikanlah aku pahala atas musibah yang terjadi, dan berikan kepadaku
pengganti yang lebih baik daripadanya,” Melainkan Allah SWT akan menggantikan
baginya yang lebih baik daripadanya.” (HR. Muslim, Turmudzi, Nasa'i, Abu Daud,
Ibnu Majah dan Imam Ahmad)
Terdapat beberapa hikmah yang dapat dipetik dari hadis ini. Di antara
hikmah-hikmah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kehidupan memiliki keseimbangan, ada suka dan duka, ada bahagia dan
sengsara, ada senang dan susah, demikian seterusnya. Allah SWT telah
menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan. Sehingga dalam kehidupannya,
tidak mungkin manusia mengalami kesenangan yang terus menerus tanpa pernah
merasakan kesedihan. Demikian pula sebaliknya, tidak mungkin seorang manusia
mengalami kesengsaraan yang terus menerus tanpa pernah merasakan kebahagiaan.
2. Anjuran untuk membaca doa ketika mendapatkan musibah. Do'a tersebut
diajarkan oleh Rasulullah Saw. kepada umatnya, ketika mendapatkan musibah
hendaknya membaca, 'Inna lillahi wa inna ilaihi raaji'un. Allahuma Ajjurni fii
musibati wa akhlifli khairan minha', artinya "Apa yang terjadi adalah
Allah yang menghendaki. Sesungguhnya kami adalah dari Allah, dan sesungguhnya
kami semua akan kembali kepada Allah SWT. Ya Allah, berikanlah aku pahala atas
musibah yang terjadi padaku. Dan berikanlah kepadaku pengganti yang lebih baik
dari padanya.
3.Ketika Ummu Salamah ditinggal oleh suami tercintanya untuk selama-lamanya,
Rasulullah SAW mengutus seorang sahabat kepada Ummu Salamah, untuk mengajarkan
kepada Ummu Salamah membaca doa ini. Tidak lama setelah itu, Allah SWT
memberikan 'pengganti' bagi Ummu Salamah, seseorang yang jauh lebih baik dari
suaminya yang telah meninggal dunia; pengganti yang lebih baiknya adalah
Rasulullah SAW.
4. Di balik setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Itulah rahasia mengapa Allah
SWT memberikan ujian kepada seseorang berupa musibah atau kesedihan. Karena
hikmah lain di balik setiap musibah dan ujian adalah digugurkannya segala dosa
dan kesalahan kita. Dalam sebuah hadits Rasulullah Saw. bersabda: “Dari Abu
Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang muslim merasakan
keletihan, rasa sakit, kesempitan, kesedihan, kepedihan, kegundahan, bahkan
duri yang mengenai dirinya (kemudian ia bersabar), melainkan Allah akan
mengampuninya dengan hal tersebut segala dosa-dosanya." (HR Bukhari
Muslim)
5. Pentingnya ridha terhadap apa pun yang Allah anugerahkan kepada kita. Karena
terkadang kacamata manusia dalam memandang sesuatu sangat terbatas. Bisa jadi,
sesuatu yang dianggap baik oleh manusia, pada hakekatnya adalah tidak baik.
Sebaliknya, sesuatu yang di mata manusia tidak baik, bisa jadi adalah yang
terbaik yang Allah anugerahkan kepada kita. Karena di balik itu semua, pasti
ada hikmah yang mulia yang mungkin baru akan kita ketahui kebaikannya di masa
yang akan datang.
Wallahu a'lam bis shawab.
*) Rikza Maulan Lc M Ag adalah sekretaris Dewan Pengawas
Syariah – PT Asuransi Takaful Keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar